Halaman ini adalah mirror artikel yang pernah ada pada situs NikeArdilla (dot)net.
Mengenang NA
22 April 2005
Jenuh aku mendengar manisnya kata cinta
Lebih baik begini
Bukannya sekali seringku mencoba
Namun ku gagal lagi
Mungkin nasib ini suratan tangan MU
Harus tabah menjalani……………
Itulah cuplikan lagu dari album mendiang Nike Ardilla yang popular di awal tahun 90-an. Di saat karirnya sedang memuncak di usianya yang masih belia Nike harus pergi meninggalkan kita. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarganya yang ditinggalkan, para penggemarnya pun merasa sangat kehilangan Nike. “Semasa hidupnya neng Nike sangat peduli terhadap orang-orang miskin,” ujar seorang warga.
Dalam mengenang 10 tahun meninggalnya Nike Ardilla yang berlangsung di Imbanagara, Ciamis Sabtu (19/3) lebih dari 1.000 orang para fans turut hadir. Mereka datang dari berbagai daerah antara lain dari Jakarta, Bandung, Tangerang, Yogyakarta, Makassar dan kota-kota lainnya. “Alhamdulillah, walaupun anak saya sudah pergi, tapi kecintaan mereka masih besar,” tutur Hj. Nining saat ditemui di rumahnya.
Setiap harinya banyak para penggemar yang datang untuk zarah ke makam Nike terutama hari Minggu atau hari libur. Biasanya mereka yang mau atau baru pulang kampung, seperti dari daerah Cirebon Jogja mereka selalu mampir dulu ke makam Nike dan silaturahmi ke Mamih panggilan fans ke Hj. Nining yang juga ibunda Nike Ardilla.
Dewi yang tergabung dengan Nike Ardilla Fans Club (NAFC) Bandung saat diminta komentarnya mengatakan mengagumi Nike sejak duduk dibangku SMP. “Walau saya nggak kenal secara langsung dengan Nike, tapi kecintaan saya terhadap Nike sangat besar sampai-sampai kamar saya penuh dengan poster Nike Ardilla,” ungkapnya sambil tersenyum.
Melly Goeslaw lewat SMS-nya yang mengatakan, “Nike itu adalah sosok seorang sahabat yang menyenangkan murah hati dan tidak sombong. Dia juga sebagai anak yang tahu persisi bagaimana cara berterima kasih pada orang tua dan orang-orang yang mencintai. Dia juga sebagai artis yang punya bakat dan kemampuan yang jarang dimiliki artis lain. Kharismanya sangat besar karena hatinya penuh akal budi dan penuh kasih sayang.”
Selain para penggemar yang datang, hadir pula beberapa artis diantaranya Deddy Dores yang mengorbitkan Nike Ardilla, Nia Nathalia dan Tiara. Bahkan Deddy Dores sengaja menciptakan lagu untuk mengenang 10 tahun Nike Ardilla yang mana bulan depan lagu ini akan beredar. Judul lagu tersebut adalah Seandainya Kau Masih Ada
.
“Lagu Nike selalu abadi di hati kita semua, biarlah lagu lagu nike menjadi lagunya Nike Ardilla sendiri dan itu akan menjadikan abadi. Kalaupun nanti saya mengorbitkan artis lain mungkin dengan warna yang lain bukan dengan warna Nike Ardilla,” ujar Deddy Dores di sela acara.
Banyak hal yang membuat fans Nike semakin mencintainya diantaranya dia itu punya jiwa sosial, dia itu cantik dan masih muda, suaranya lembut dan kalem dalam membawakan lagu. “Saya suka banget sama Nike dari segalanya, dimata saya dia itu sosok perempuan yang sangat sempurna.” Ujar Ema Amrin yang juga ketua NAFC Jakarta. Sementara itu ketua NAFC Bandung Ema Iteung mengatakan dirinya sempat histeris saat mendengar kematian artis pujaannya. Sejak kematiannya tanggal 19 Maret 1995 selama 40 hari dia selalu hadir di rumah Nike seolah-olah masih belum percaya atas kematiannya.
Dimata fans Nike adalah selebritis yang sangat-sangat sempurna dan hingga kini mereka tidak akan bisa mendapat lagi penggantinya. “Walaupun ada penyanyi yang mirip Nike, kesedihan saya tak kan bisa terobati.” Ujar salah seorang fans yang mengaku sengaja datang dari Makasar.
Selain itu hadir pula salah satu kelompok motor dari Ciamis yang menamakan Mio Ladies Club, dimana hampir semua pengendaranya perempuan.”Kami datang kesini karena kami salah satu penggemar Nike.” Ujar ketua MLC Irra Vienca
Nike memang meninggalkan nama yang harum dan sampai kini banyak orang mendapat rezeki dari Nike. Salah satunya Imran seorang pelukis asal Bandung. Dalam mengenang 10 tahun meninggalnya Nike dia membuat lukisan Nike Ardilla sebanyak 50 buah dan semua itu habis terjual hanya dalam waktu 3 hari, dengan harga rata-rata Rp. 75.000 per buah. “Lukisan saya yang paling banyak dipesan ya lukisannya Nike Ardilla,” katanya.
Warga sekitar makam pun ikut kebagian rezeki banyak di antaranya yang menjual kaos, foto-foto dan juga poster Nike Ardilla. Dan semuanya habis dibeli oleh fans-fansnya Nike. Untuk kaos dijual Rp. 50.000, foto dijual Rp. 15 ribu – Rp. 20 ribu dan untuk postersnya dijual 30 ribu rupiah. Tak heran jika para fans belanja sepuasnya, bahkan ada yang sampai mengabiskan uang Rp. 2,5 juta. “Semua ini demi cinta saya terhadap Nike,” ujar salah seorang fans warga Surabaya ini.
Kini Nike sudah pergi meninggalkan kita semua. Semoga Allah Swt mengampuni dosa-dosanya memberi tempat terbaik di sisi-Nya....Amien...
--
CuPs--
Foto / Image pendukung, mungkin tidak sepenuhnya ada;
dikarenakan adanya keterbasatan space pada server ini.
back...